Koordinator acara dan laporan oleh Susi Rekdale
Article by: Reeya Ardini
Tahun ini adalah tahun ke empat United Nations Association of Australia, Victoria (UNAAV) menunjuk VILTA untuk mengorganisir acara dan mengundang para siswa VCE Bahasa Indonesia berpartisipasi dalam simulasi konfrensi Persatuan Bangsa-bangsa pada tanggal 28 Juli 2022 diselenggarakan di Bastow Institute of Educational Leadership.
This year is the fourth year the United Nations Association of Australia, Victoria (UNAAV) appointed VILTA to organize the event and invite Indonesian VCE students to participate in the simulation of the United Nations conference on July 28th 2022, held at the Bastow Institute of Educational Leadership.
Mengusung isu terkini "Mengantisipasi Perubahan Iklim: Komitmen Tindakan Global", para peserta dari seantero Victoria menujukkan usaha yang luar biasa untuk mengutarakan pendapat mereka, berdebat dan berdiplomasi politik. Sungguh mengaggumkan!
Bringing the current issue of "Anticipating Climate Change: Commitment to Global Action", participants from all over Victoria showed extraordinary efforts to express their opinions, debate and political diplomacy. It's fascinating!
Berikut ini adalah kesan dari para peserta mengenai acara tersebut:
The following are the impressions of the participants regarding the event:
"Mengikuti konferensi Model UN adalah pengalaman yang terbaik untuk kami. Kami menikmati bertemu dengan siswa-siswa lain dan berdiskusi serta berdebat tentang isu global. Konferensi model UN bukan hanya menjadi ajang bersosialisasi yang menarik tetapi juga menambah pengetahuan kami tentang perubahan iklim dan perspektif dari negara-negara lain. Kegiatan ini juga memberi kami kesempatan untuk menambah percaya diri kami dalam berbahasa Indonesia. Kami berharap bisa datang lagi ke acara ini tahun depan."
Salam,
Elizabeth, Taylah dan Nicholas.
- Mount Beauty Secondary College -
Attending the Model UN conference was the best experience for us. We enjoy meeting other students and discussing and debating global issues. The UN model conference is not only an interesting socializing event but also increases our knowledge about climate change and perspectives from other countries. This activity also allowed us to expand our confidence in speaking Indonesian. We hope to come again to this event next year.
Elizabeth, Taylah dan Nicholas.
- Mount Beauty Secondary College -
"Kelompok saya sangat menikmati pengalaman kami di acara Model United Nations
pada bulan Juli. Kami berkesempatan untuk memakai Bahasa Indonesia dalam
keadaan nyata dan berdiskusi topik-topik yang menarik. Pada permulaan kami merasa
agak malu, khususnya karena ada murid yang Bahasa Indonesianya sangat lancar.
Walaupun kami mengerti apa yang dikatakan, sulit sekali untuk berbicara di depan
orang-orang yang tidak kami kenal. Namun demikian, pada akhirnya kami lebih
nyaman mengikutsertai percakapan khususnya dengan bantuan dan dorongan.
Terima kasih atas kesempatannya."
- Siswa-siswa Braemar College -
My group enjoyed our experience at the Model United Nations in July. We have the opportunity to use Indonesian in real situations and discuss interesting topics. Initially, we felt a bit embarrassed, mainly because there were students whose Indonesian was very fluent. Even though we understand what's being said, it's tough to speak in front of people we don't know. Nevertheless, in the end, we were more comfortable participating in conversations, especially with help and encouragement. Thank you for the opportunity. -Braemar College students-
Kesan tentang Model PBB
Testimonial of the UN Model
Pada tanggal 28 Juli, kami sangat beruntung dapat ikut acara Model PBB yang diselenggarakan bersama lebih dari 10 sekolah. Tahun ini, topik pembicaraan adalah ‘Memerangi Perubahan Iklim’. Topik ini merupakan topik yang sedang hangat diperdebatkan di seluruh dunia sehingga sangat cocok dan dengan demikian, sangat bermanfaat untuk semua warga dunia.
On July 28th, we were very fortunate to be part of the Model United Nations event, which more than ten schools organized. This year, the topic of conversation is 'Combating Climate Change'. This topic is a hotly debated topic around the world, so it is very suitable and thus, beneficial for all citizens of the world.
Kesempatan untuk bertemu dengan murid lain yang juga belajar bahasa Indonesia sangat berguna dan memang menyenangkan. Walaupun berbicara kepada para penonton agak menakutkan, pengalaman ini bermanfaat sebagai persiapan untuk ujian lisan pada akhir tahun. Yang menyenangkan, Ibu Sekretaris Jenderal ramah sekali dan selalu membantu delegasi supaya kami makin lama makin percaya diri ketika menjawab pertanyaan. Sebagai wakil dari negara Meksiko dan India, kami membutuhkan informasi yang harus kami pelajari dengan sungguh-sungguh sebelum mengambil keputusan yang cocok untuk meningkatkan baik kemajuan maupun kemakmuran negara masing-masing sambil mengurangi dampak perubahan iklim dengan prakarsa dan amandemen baru. Pekerjaan ini mempertahukan kami tentang persoalan global yang harus diatasi untuk memastikan keamanan dan kebaikan dunia. Banyak yang kami pelajari tentang organisasi PBB dan pekerjaan yang dilakukan oleh organisasinya yang menjaga kemakmuran setiap orang di seluruh dunia. Atas kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada pengurus Model PBB serta kepada Bapak Konsul Republik Indonesia atas dukungannya.
The opportunity to meet other students also learn Indonesian is advantageous and fun. Even though speaking to the audience is a bit scary, this experience is helpful in preparation for the oral exam at the end year. What's fun, Mrs Secretary General is very friendly and always helpful delegates so that we become more and more confident when answering questions. As representatives of the countries of Mexico and India, we need information that we have to study seriously before taking a suitable decision to improve both the progress and prosperity of their respective countries while reducing the impact of climate change with new initiatives and amendments. This work reveals the global issues that must be addressed to ensure safety and the world's good. We learned a lot about the United Nations organization and the work it does carry out by its organization that safeguards the prosperity of everyone around the world. For this opportunity, we would like to thank the Model PBB administrators and the Consul of the Republic of Indonesia for his support.
Model PBB ini sangat bermanfaat dan topiknya menarik perhatian kami. Pengalaman model PBB ini memperboleh kami memperdalam baik pengertian maupun pengetahuan tentang bahasa Indonesia. Sepanjang hari, semua murid bisa bergaul bersama dan juga bekerja sama, mencoba mencapai resolusi antara negara yang lain, dan mengurangi dampak pemanasan global. Selain dari itu, kami terbawa kata-kata baru yang bisa digunakan di pelajaran kami. Makanan Indonesia (nasi kuning dari Ibu Diana yang harus diakui kelezatannya) yang ditawarkan untuk makan siang membangkitkan kembali semangat semua delegasi untuk mendapatkan resolusi supaya dunia kami ini terjaga dari perubahan iklim yang sangat dashyat dampaknya, baik sekarang maupun di masa depan. Pada keseluruhannya, walaupun berbicara kepada penonton besar agak menegangkan, kami semua beruntung untuk kesempatan bergaul, berinteraksi, berkomunikasi dan mendapatkan teman baru dan memperdalam bukan hanya keterampilan bahasa Indonesia kami melainkan juga keterampilan yang bisa digunakan di masa depan di bidang politik.
The UN model is beneficial, and the topic caught our attention. Model experience The United Nations allows us to deepen our understanding and knowledge of Indonesian. Throughout the day, all students can hang out together and also work together, try to resolve the other countries, and reduce the impact of global warming. Apart from that, we got carried away with new words that could be used in our lesson. Furthermore, the delicacy of Indonesian food, yellow rice from Mrs Diana, offered for lunch revived the spirits of all delegates to get a resolution so that our world is protected from climate change impacts that are devastating, both now and in the future. Overall, although speaking to a large audience is a bit stressful, we are all lucky for the opportunity to socialize, interact, communicate and make new friends and deepen not only Indonesian skills but also skills that can be used in the future in politics.
Terima kasih
Sarah, Ciara, Grace, Sophie, dan Lynn
- Avila College -
Perserikat Bangsa-Bangsa Bahasa Indonesia 2022
Memerangi Perubahan Iklim: Berkomitmen Terhadap Aksi Global 2022
United Nations of the Indonesian Language 2022
Combating Climate Change: Committing to Global Action 2022
Pada tanggal 28 Juli 2022, kami, bersama dengan siswa-siswi SMA lain di Victoria, mengikutsertakan Konferensi Perserikat Bangsa-Bangsa Bahasa Indonesia. Acaranya diadakan di gedung Bastow Institute di Melbourne, oleh DET, UNAAV dan VILTA, dan topiknya adalah perubahan iklim: ‘Berkomitment terhadap aksi global.’
On July 28, 2022, we, along with other high school students in Victoria, attended the United Nations Conference on the Indonesian Language. The event was held at the Bastow Institute building in Melbourne by DET, UNAAV and VILTA, and the topic was climate change: 'Committing to global action.'
Hari ini HEBAT SEKALI!! Kami sangat menyenangkan acaranya. Kami berbicara dengan banyak delegasi siswa yang pembicara Bahasa Indonesia yang pintar sekali, baik hati dan ramah. Ibu Yacinta Kurnawasih adalah Sekretaris Jenderal yang menghibur dan lucu sekali. Sepanjang harinya, dia menolong dan membahagiakan kami.
Today is GREAT!! We enjoyed the show. We spoke with many student delegates who were very smart, kind and friendly Indonesian speakers. Mrs Yacinta Kurnawasih is the Secretary-General who is entertaining and very funny. Throughout the day, he helped and made us happy.
Sebelum pengalaman ini, sekolah-sekolah menciptakan regu pelajar untuk mempelajari masalah perubahan iklim dan mewakili negara dalam acara PBB. Kami juga harus menulis pidato Laporan Pernyataan Posisi. Topik ini menarik sekali dan kami menyenangkan belajar tentang sejarah PBB, Denmark (yang negara kami) dan perubahan iklim secara masalah global.
Before this experience, schools created student teams to study climate change issues and represent the country at UN events. We also had to write a Position Statement Report speech. This topic was exciting, and we enjoyed learning about the history of the United Nations, Denmark (our country) and climate change as a global issue.
Sepanjang harinya, kami mendebatkan dengan perwakilan dari negara lain, membicarakan amendemen kami dan bekerja bersama dengan delegasi lain supaya kami bisa mencapai persetujuan. Kami harus mendapatkan suara untuk setuju dengan amendemen kami dan memberikan suara kami kepada negara lain dengan pendapat yang sama dengan pendapat Denmark.
Throughout the day, we debated with representatives from other countries, discussed our amendments and worked together with other delegates to reach an agreement. We have to get votes to agree with our amendments and give our vote to other countries with the same opinion as Denmark's.
Pada waktu istirahat, kami bersantai di ruang masuk modern dan halaman yang tenang. Untuk makan siang, makanan Indonesia yang sangat enak disediakan. Pada khususnya, rasa mie goreng, nasi kuning, ayam goreng serta perkedel lezat.
During breaks, we relax in the modern entrance hall and serene courtyard. For lunch, delicious Indonesian food is provided. In particular, the taste of fried noodles, yellow rice, fried chicken and cakes is delicious.
Kami sangat menyenangkan Konfrensi Perserikat Bangsa-Bangsa Bahasa Indonesia karena kami belajar banyak! Terima kasih kepada penyelenggaranya.
We really enjoyed the Indonesian Conference of the United Nations because we learned a lot! Thanks to the organisers.
Oleh Laila Hayes dan Trenton Schulinus
- Somerville Secondary College -
Comments